Beberapa hari yang lalu ketika saya tengah mensurvey peringkat website virgo di search engine google (alhamdulillah masih di peringkat atas), tidak sengaja saya menemukan sebuah blog baru yang isi postingan artikelnya tidak jauh berbeda dengan website virgo art production. yaitu tentang promosi stempel warna, stempel press runaflek dan juga berisi tips tips pembuatan stempel maupun dunia percetakan. namun ada 1 artikel yang membuat saya sedikit tidak enak hati ketika membacanya. yaitu artikel yang judulnya kira2 "mengstandarkan harga stempel". bagi saya pribadi pikiran seperti ini sangatlah naif dengan pertimbangan semakin banyaknya pedagang maupun produsen stempel didunia pedagangan kota semarang.
standarisasi harga stempel memang sudah terdengar gemanya sejak satu tahun yang lalu, sekitar awal tahun 2011 yaitu ketika banyak makelar stempel beralih menjadi produsen stempel. saat itu sedikit terjadi pertikaian yaitu ketika para produsen stempel senior mencoba untuk mengstandarkan harga stempel makelaran ( kalau ingin tahu makelar stempel silahkan baca : FENOMENA USAHA STEMPEL DI SEMARANG ) . waktu itu banyak produsen stempel yang kurang berkenan dengan standarisasi tsb.
salah satunya adalah saya sendiri. bagi saya standarisasi tersebut hanyalah bagian dari " memperkaya diri para kaum elit liberal produsen senior (eitsss....he...x).
dan hanya membuat semakin terpuruknya para produsen junior. karena bagi para junior stempel, selain promosi harga tidak akan ada
cara lain untuk menarik pelanggan langsung maupun makelar. karena dimanapun didunia ini tidak ada persaingan perdagangan selain bersaing dengan harga. apalagi bagi orang2 baru. terkadang saja meski harga sudah di turunkan sedemikian banyaknya, orang masih enggan datang untuk sekedar menonton produknya. apalgi harganya sama... (mendingan pake dukun bos....!!!)
mungkin para pembaca akan sedkit bertanya-tanya? emang selish harganya berapa sih? kok jadi ribut amat...?? jawaban saya cuma 1 kata. BANYAK..!!!! kalau pembaca pernah menonton atau mendengar berita tentang dominasi tarif operator raksasa tel***** dan Ind***t. seperti inilah keadaan dunia usaha perstempelan sekarang ini. sedikit flashback saja, para provider raksasa tsb pada tahun awal sebelum menjamurnya HP, memasng tarif sms 350 rupiah, setelah beberapa kali hadir provider lain, harga tarif sms mereka turun hingga 200 % dan ketika ada saingan baru yaitu ax**s yang sepertinya agak tidak mau diajak berkonspirasi harga karena harga ax***s yg 0.000000001 rupiahnya maka provider tsb dikucilkan. meski akhirnya permasalahan ini dapat diselesaikan oleh badan pemerintah yang mengatur soal persaingan perdagangan, namun tetap banyak tanggapan / kritik miring soal berapakah sebenarnya biaya sms yang harus dikeluarkan pelanggan??? apakah 350 rupiah atau hampir gratis??? dan dengan keadaan harga yang turun seperti ini siapakah yang dapat diuntungkan???
jawabnya .... ya semuanya..!!!?? mulai dari provider baru, para pelanggan baru dan juga para provider raksasa lainnya. kenapa provider lawas bisa untung, kan harganya turun, malah rugi dong? bagi saya tidak juga. bayangkan awalnya dulu pengguna hape hanya 1juta orang dengan tarif sms 350 k tetapi sekarang dengan tarif sms hampir gratis jumlah pengguna hape sudah mencapai 200juta pelanggan. dibagi 3 provider lawas dan 4 provider baru. masih untung buanyak...kan...?????
kembali ke topik.. permasalahannya harga stempel dulu sangat berbeda jauh dengan harga stempel sekarang ini. dulu sebelum saya menjadi produsen dan masih berstatus makelar (kira2 10tahun yg lalu), harga produsen stempel saat itu sama dengan harga stempel di pasaran saat ini. bahkan lebih murah harga pasaran sekarang,
"jadi kalau di di standarkan ada positifnya dong bos, kan harganya ga turun, tapi malah naik??"
"ya enggak juga", bagi saya harga mahal hanya akan membuat pembeli enggan membeli stempel, bahkan mengganti yg sudah ada. dan pastinya produsen stempel baru akan sulit bersaing. dan akhirnya para tukang stempel lawaslah yang semakin kaya... persis kayak elite liberalis penghuni wall street itu tuh???
jadi sebaiknya apa yang harus di lakukan??? ya jalan satu2nya ya saling menyadari sajalah, ga perlu pake standar-standaran harga segala. mau diapa-apain harga stempel dulunya emang berpotensi untung besar. tapi sekarang sih bukan saatnya lagi cari untung besar dengan sedikit pelanggan. tapi carilah pelanggan yang banyak dengan untung sedikit, tetapi hasilnya tetap banyak...
dan kesimpulan terakhir saya bagi para produsen stempel junior adalah, jangan takut perang harga, silahkan saja, kalau mau di gratisin sekalian aja (sekali tempo ga' papa asal jangan keterusan, ntar malah rugi... He..x ) kalau harga anda murah pelayanan baik, kualitas super, insyaAllah pelanggan akan berbondong-bondong ke tempat anda, dan biasanya produsen yang mempunyai pandangan seperti saya ini adalah produsen stempel yang benar2 merintis karir dari bawah sebagai makelar stempel. kalau ingat kenangan pahit 3 tahun yang lalu, jangankan minta kortingan kepada produsen stempel, minta di buatin 1 stempel LUNAS berukuran ujung jari saja (padahl dipakai sendiri) makelar harus bayar separo. Bahkan ada yang tidak mau membuatkan dengan segala macam alasannya.
dan yang terakhir bagi para pembaca yang mungkin ada planning mau order stempel, silahkan berkunjung ke kios Virgo Art Production, kami berikan segala macam jenis stempel dengan harga yang murah, tidak dimahal-mahalkan. karena etos kerja kami adalah. JUJUR, TERBUKA, MURAH, DAN BERGARANSI
Akhir kata saya ucapkan terima kasih
penulis : Suluh Prasetyo (PRESIDENT OF VIRGO ART PRODUCTION)
standarisasi harga stempel memang sudah terdengar gemanya sejak satu tahun yang lalu, sekitar awal tahun 2011 yaitu ketika banyak makelar stempel beralih menjadi produsen stempel. saat itu sedikit terjadi pertikaian yaitu ketika para produsen stempel senior mencoba untuk mengstandarkan harga stempel makelaran ( kalau ingin tahu makelar stempel silahkan baca : FENOMENA USAHA STEMPEL DI SEMARANG ) . waktu itu banyak produsen stempel yang kurang berkenan dengan standarisasi tsb.
salah satunya adalah saya sendiri. bagi saya standarisasi tersebut hanyalah bagian dari " memperkaya diri para kaum elit liberal produsen senior (eitsss....he...x).
dan hanya membuat semakin terpuruknya para produsen junior. karena bagi para junior stempel, selain promosi harga tidak akan ada
cara lain untuk menarik pelanggan langsung maupun makelar. karena dimanapun didunia ini tidak ada persaingan perdagangan selain bersaing dengan harga. apalagi bagi orang2 baru. terkadang saja meski harga sudah di turunkan sedemikian banyaknya, orang masih enggan datang untuk sekedar menonton produknya. apalgi harganya sama... (mendingan pake dukun bos....!!!)
mungkin para pembaca akan sedkit bertanya-tanya? emang selish harganya berapa sih? kok jadi ribut amat...?? jawaban saya cuma 1 kata. BANYAK..!!!! kalau pembaca pernah menonton atau mendengar berita tentang dominasi tarif operator raksasa tel***** dan Ind***t. seperti inilah keadaan dunia usaha perstempelan sekarang ini. sedikit flashback saja, para provider raksasa tsb pada tahun awal sebelum menjamurnya HP, memasng tarif sms 350 rupiah, setelah beberapa kali hadir provider lain, harga tarif sms mereka turun hingga 200 % dan ketika ada saingan baru yaitu ax**s yang sepertinya agak tidak mau diajak berkonspirasi harga karena harga ax***s yg 0.000000001 rupiahnya maka provider tsb dikucilkan. meski akhirnya permasalahan ini dapat diselesaikan oleh badan pemerintah yang mengatur soal persaingan perdagangan, namun tetap banyak tanggapan / kritik miring soal berapakah sebenarnya biaya sms yang harus dikeluarkan pelanggan??? apakah 350 rupiah atau hampir gratis??? dan dengan keadaan harga yang turun seperti ini siapakah yang dapat diuntungkan???
jawabnya .... ya semuanya..!!!?? mulai dari provider baru, para pelanggan baru dan juga para provider raksasa lainnya. kenapa provider lawas bisa untung, kan harganya turun, malah rugi dong? bagi saya tidak juga. bayangkan awalnya dulu pengguna hape hanya 1juta orang dengan tarif sms 350 k tetapi sekarang dengan tarif sms hampir gratis jumlah pengguna hape sudah mencapai 200juta pelanggan. dibagi 3 provider lawas dan 4 provider baru. masih untung buanyak...kan...?????
kembali ke topik.. permasalahannya harga stempel dulu sangat berbeda jauh dengan harga stempel sekarang ini. dulu sebelum saya menjadi produsen dan masih berstatus makelar (kira2 10tahun yg lalu), harga produsen stempel saat itu sama dengan harga stempel di pasaran saat ini. bahkan lebih murah harga pasaran sekarang,
"jadi kalau di di standarkan ada positifnya dong bos, kan harganya ga turun, tapi malah naik??"
"ya enggak juga", bagi saya harga mahal hanya akan membuat pembeli enggan membeli stempel, bahkan mengganti yg sudah ada. dan pastinya produsen stempel baru akan sulit bersaing. dan akhirnya para tukang stempel lawaslah yang semakin kaya... persis kayak elite liberalis penghuni wall street itu tuh???
jadi sebaiknya apa yang harus di lakukan??? ya jalan satu2nya ya saling menyadari sajalah, ga perlu pake standar-standaran harga segala. mau diapa-apain harga stempel dulunya emang berpotensi untung besar. tapi sekarang sih bukan saatnya lagi cari untung besar dengan sedikit pelanggan. tapi carilah pelanggan yang banyak dengan untung sedikit, tetapi hasilnya tetap banyak...
dan kesimpulan terakhir saya bagi para produsen stempel junior adalah, jangan takut perang harga, silahkan saja, kalau mau di gratisin sekalian aja (sekali tempo ga' papa asal jangan keterusan, ntar malah rugi... He..x ) kalau harga anda murah pelayanan baik, kualitas super, insyaAllah pelanggan akan berbondong-bondong ke tempat anda, dan biasanya produsen yang mempunyai pandangan seperti saya ini adalah produsen stempel yang benar2 merintis karir dari bawah sebagai makelar stempel. kalau ingat kenangan pahit 3 tahun yang lalu, jangankan minta kortingan kepada produsen stempel, minta di buatin 1 stempel LUNAS berukuran ujung jari saja (padahl dipakai sendiri) makelar harus bayar separo. Bahkan ada yang tidak mau membuatkan dengan segala macam alasannya.
dan yang terakhir bagi para pembaca yang mungkin ada planning mau order stempel, silahkan berkunjung ke kios Virgo Art Production, kami berikan segala macam jenis stempel dengan harga yang murah, tidak dimahal-mahalkan. karena etos kerja kami adalah. JUJUR, TERBUKA, MURAH, DAN BERGARANSI
Akhir kata saya ucapkan terima kasih
penulis : Suluh Prasetyo (PRESIDENT OF VIRGO ART PRODUCTION)
seep bos,
BalasHapusMaaf dengan sebesar-besarnya pintu maaf darimu klau dari blogku sedikit membuat si bos gerah,mungkin yg dimaksud blogku saya memberi sedikit penjelasan..
Awal buat nama blog gak sengaja hampir mirip namanya "stempel semarang" maklum tahunya pas buka google malah nyangkutnya punyakmu..wah sempat mau tak rubah trus tak fikir cuma masih ada beda..trus memang lama nggak tak urus blogku karena kesamaan sama nama blogmu terutama waktu search google..klau isi memang ada kemiripan karena awalnya aku membaca blogmu untuk mencari formula runaflek karena aku sendiri tidak tahu bahannya, pernah aku datang ketempetmu telah kamu beritahu bahannya tapi setelah ngobrol panjang lebar denganmu aku lupa namanya trus seminggu kemudian aku pergi ketoko kimia buat beli bahannya toh bisa hubungi dirimu lalu sms hpmu tapi blom kau balas mungkin karena kesibukanmu. ~berlanjut~
Trus nggak apalah mungkin blom ketemu jodoh sama bahan formula yg aku cari.. sampai berbulan-bulan aku inisiatif cari info dibuku perpustakaan semarang dan mbah google mencari resep dan selalu mencobanya dan ada formula yg mungkin cocok dan aku coba ternyata berhasil jadi bersemangat lagi untuk usaha stempel karena sejatinya stempel runa paling baik, murah dan awet pemakaiannya.
BalasHapusSetelah berhasil membuat stempel runa jadi berusaha mempromosikan lagi
dan memanfaatkan lagi blog yg lama nganggur namanya mirip blogmu..dilema juga sih antara ganti nama atau masih tetap pake nama ini
dengan judul yg lebih mengigit dan isi yg menarik untuk dibaca oleh pengunjung.
Mungkin aku aktifin lagi blogku, baru dua bulan terakhir dengan menambah isi yg menurutku berbobot
termasuk artikel "standarisasi harga stempel" ini adalah sebagai strategi meningkatkan jumlah pengunjung blog
saja karena hal itu sangat susah untuk diterapkan mungkin mustahil terlaksana..
karena aku pribadi sebagai pemain baru wajib untuk dikenal dengan menjual dengan murah tapi berkualitas
karena menurutku tipikal orang seneng cari sesuatu yg murah tapi juga kualitasnya diperhatikan.
Karena aku kurang lebih sudah dua tahun lebih mencoba belajar membuat stempel runa dan baru 3 bulan terakhir
baru bisa dengan mencoba beberapa bahan kimia dan akhirnya dengan tak sengaja juga menemukan bahan lain
pengganti morris..
jadi dengan yg bahan yg aku temukan masih sayang bila aku bagikan kepada pembaca..
maklum bos susah payah aku mencari selama 2th..
niatnya aku komersilkan,tapi nggak lah sementara buat aku simpan sendiri dulu..
Jadi inspirasinya ada juga dari blogmu terutama tentang runaflek, ~berlanjut~
karena itu hal yg menarik untuk dibahas karena tidak semua bisa membuatnya
BalasHapusdan membuat orang pasti banyak yg penasaran.
Dan aku maksudkan agar pemain baru berusaha sendiri mencari tidak asal instan dapat ilmu dari usaha ini
sehingga bisa menjadi usaha sepenuhnya terjun dibidang ini.
Aku termasuk pemain baru bos baru setelah 3bulan terakhir menemukan formula ini
walaupun telah mempunyai alatnya lebih 2tahun baik mesin flash ataupun mesin runaflek
dulu beli paket dan bahan dengan bantuan cd tutorial tetapi untuk bahan runa susah dengan kata lain gagal
untuk membuatnya bikin frustasi klau nggak sabar,
sempat mau lepas bidang stempel cuma sayang sama mesin yg telah dibeli,,
intinya harus bisa membuat macam macam stempel bagaimanapun caranya.
Itulah semangatku untuk tidak lelah mencari formulanya..
Sebagai pemain baru aku memang masih segan untuk menjual mahal bahkan standart sekalipun
disamping memang nggak tahu harga yg ada dipasaran berapa!
jadi jual sekenanya yg penting nggak rugi
sambil mencari info harga jual yg pas dikantongku juga kantong calon pelangganku..
makanya aku buat postingan "standarisasi harga stempel"
untuk mengetahui harga jual pemain lama, jadi aku jual nggak terlalu murah dan terlalu mahal
karena aku memang buta sama harga pasaran.
Mungkin si bos mau baik hati ngasih gambaran harganya macam-macam ukuran stempel baik runa atau flash..
oh ya bos sebagai pengingat aku yg pernah ngasih info stempel resin,
dan pernah sedikit minta beberapa potong stempel runa buat ujicoba karena bahan yg aku miliki telah oksidasi
karena nggak menyimpan dengan baik dan aku pernah menawarkan stempel resin buat ujicoba
ternyata waktu itu juga kondisinya sudah kadaluarsa setelah tak coba kurang baik
jadi mengurungkan untuk memberi sempel bahannya..
Sekali lagi maaf klau penjelasan aku ini, masih ada ganjalan dihati si bos.
Mungkin ada saran buat aku memperbaiki diri ini akan kuterima dengan hati lapang.
Maaf sekali lagi komentarnya tidak bisa jadi satu karena keterbatasan karakter.
Mungkin dari penjelasan ini kita bisa saling kerjasama berteman berbagi info atau berbagi kode etik tentang usaha ini, jadi tidak ada yg merasa terganggu..dan tetap terseyum.
terima kasih
KitaStamp
santai aja mas. inspirasi postingan saya emang dari blog sampeyan, tapi sedikit kritikan ini bukan untuk sampeyan. kan sampeyan baru sekedar berencana..??? artikel saya sebenarnya ditujukan buat kawan2 senior lainn yanng udah terapinn rencanna tsbb sejak dulu....
BalasHapusoh iya mas, harga bahan per januari turun semua. untuk info sampeyan silahkan main ketempatku ato kontek aku aja....
maaf loh mas kalo udah singgung blog sampeyan, :)
Nice.. Untuk Info dari http://master-1st.blogspot.com/2011/12/melayani-jasa-pembuatan-blog-dengan.html Silahkan Add Saya di facebook www.facebook.com/master.blog
BalasHapus